Santo Aloysius Gonzaga, SJ

Sumber : staloysiusdegreecollege.in

Lahir : Venesia, 9 Maret 1568
Wafat : Roma, 21 Juni 1591
Beatifikasi : 19 Oktober 1605 oleh Paus Paulus V
Kanonisasi : 31 Desember 1726 oleh Paus Benedictus XIII
Pesta : 21 Juni

Referensi :
Wikipedia
Life of Aloysius Gonzaga – THE STUDENTS OF RHETORIC, CLASS OF 92 St. Francis Xavier’s College, New York City.

Rela meninggalkan kekayaan dan kehormatan, santo yang satu ini memilih untuk masuk seminari & mengabdi kepada Tuhan. Dalam hidupnya yang terhitung singkat, Aloysius mencurahkan baktinya kepada Kristus yang menderita melalui orang-orang sakit yang dia rawat.

Aloysius lahir dari keluarga pembesar Venesia. Ayahnya, Ferdinand Gonzaga adalah salah satu pimpinan militer dan ibunya, Martha juga berasal dari keluarga terpandang di Perancis. Melalui bimbingan ibunya, Aloysius mengenal Yesus dan Maria sejak kecil. Saat berumur 4 tahun, ayahnya mengajak dia ke medan perang. Setelah beberapa saat dia dipulangkan ke Venesia oleh sang ayah. Kesehariannya dihidupi dengan matiraga dan berpuasa, bahkan sampai sakit. Kesalehan sungguh dihayati olehnya sejak kecil. Anak-anak di sekitar rumahnya pun dikumpulkan dan diajari tentang ajaran gereja olehnya.

Aloysius bercita-cita untuk masuk seminari dan menjadi imam, namun keinginnannya itu ditolak oleh sang ayah yang menghendaki dia menjadi prajurit seperti dirinya. Beberapa kali ayahnya, baik secara langsung atau melalui orang lain membujuknya untuk meninggalkan niatnya. Tekadnya yang kuat untuk melayani Tuhan akhirnya membuat dia memutuskan untuk meninggalkan rumah, keluarga beserta seluruh kemewahannya agar bisa total mengabdi Sang Raja Abadi.
Masa novisiat dia jalani dengan sungguh-sungguh dan riang gembira. Devosi dan matiraga semakin dihayati juga olehnya. Di sela-sela masa novisiatnya, dia sering mengunjungi orang-orang sakit dan merawat mereka dengan penuh cinta.
Suatu ketika, wabah penyakit menyerang kota Roma. Banyak yang meninggal karenanya. Aloysius pun ikut terjangkit wabah tersebut. Setelah hampir satu tahun, penyakitnya semakin parah. Tanggal 21 Juni 1591, Yesuit muda itu akhirnya menutup mata. Santo muda ini akhirnya dibeatifikasi oleh Paus Paulus V dan dikanonisasi oleh Paus Benediktus XII. Memandang semangat kesalehan yang dia hidupi sejak belia, gereja mengangkatnya menjadi pelindung bagi orang muda dan para pelajar. (red)

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *