Cinta Anak Negeri, Wujud Kasih di Tengah Keberagaman

Di era digital saat ini, begitu mudahnya mengumpulkan orang-orang atas nama kepentingan tertentu. Dan whatsapp masih menjadi top aplikasi pesan paling sering digunakan untuk membentuk sebuah grup guna berbagi informasi terkini. Pada November tahun lalu, saya menggabungkan diri pada sebuah grup “CAN MAGIS”, atas dasar ketertarikan mengikuti kegiatan mengajar di CAN yang memang sudah dilaksanakan sejak 2015. Digemakan dari tahun lalu, dengan mempertimbangkan beberapa hal dan adanya kendala internal baik di CAN maupun Magis serta bentroknya dengan jadwal teman-teman lainnya. Sayangnya, Magis belum juga berjodoh dengan CAN sampai awal Februari. Sampai akhirnya Uji sang narahubung Magis dengan CAN, memberitahu kami semua yang ada di grup bila jadwal mengajar akhirnya jatuh di Sabtu, 10 Februari 2018 pukul 09.00 – 11.00. Yeay!! Tapi… 85% anggota grup menyatakan tidak bisa mengikuti kegiatan mengajar CAN karena berbagai alasan pribadi. Saat itu, hanya ada saya dan Anton yang menyanggupinya. Walau awalnya sempat ragu karena hanya kami berdua saja, akhirnya kami tetap berangkat pada Sabtu pagi, berbekal share location yang diberikan Uji dan mengandalkan google maps, beberapa kali mengalami salah belok gang dan arah. Kami pun akhirnya sampai di sebuah rumah dengan pager biru langit bertuliskan papan “Susteran Hati Kudus” pada atas dinding pintu masuk.

Saat kami datang, suasana telah riuh dengan suara anak-anak berusia TK sampai SD. Terlihat Suster Stella (yang kutau saat pertama kali berkenalan) tengah repot mengurusi presensi sambil sesekali menjawab pertanyaan dari beberapa anak yang berseliweran. Ini bukan pertama kalinya saya dan Anton menghadapi anak-anak, masing-masing dari kami pernah punya pengalaman menjadi volunteer sebagai pengajar pada suatu komunitas sosial. Namun, rentang waktu yang cukup lama tak berinteraksi, membuat kami dibuat kikuk dan sedikit mati kutu saat berhadapan dengan mereka. Ditambah sedang absennya kakak-kakak pengajar lain di hari itu, alhasil kami pun kewalahan meladeni keaktifan mereka. Berbagai improvisasi kami lakukan demi mengimbangi rasa penasaran mereka yang tak henti-henti dilontarkan. Beruntung pada hari itu, saya dan Anton dibantu oleh salah seorang anak perempuan SMP bernama Cindy, yang sedang melakukan tugas sosial dan menjadi pengalaman pertama kalinya dia mengajar. Jadilah kami bertiga berkolaborasi mengajar anak-anak di CAN dengan membagi materi yang sudah ditetapkan Suster Stella. Cindy mengajar matematika untuk kelas 1 dan 2, kelas 3 dan 4, juga 5 dan 6 belajar kosakata bahasa inggris dengan saya dan Anton. Kelas berlangsung sekitar kurang lebih dua jam diselingi kegiatan foto untuk dokumentasi anak-anak CAN oleh Kak Asep.

Berbagi melalui pendidikan

Berawal dari sebuah kegiatan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, merambah ke berbagai daerah salah satunya di Duri Kepa, Jakarta Barat. Kala itu, CAN (Cinta Anak Negeri) di Susteran Hati Kudus baru berlangsung sejak 2013 lalu, bermula dari membantu seorang anak yang kesulitan mengerjakan PR sekolah, permintaan dari warga sekitar meluas untuk mengusulkan menjadi kegiatan belajar di luar sekolah. Tujuannya agar anak-anak mendapatkan pengetahuan dan pembinaan yang dirasa kurang didapatkan dari sekolah. Mayoritas anak-anak adalah mereka yang bersekolah negeri gratis dan beragama Islam. Kegiatan belajar seputar matpel yang biasa diajarkan di sekolah, CAN juga sering menghadiri kegiatan seperti Jambore Sahabat Anak, pementasan seni pada 17 Agustus dan kegiatan anak lainnya. CAN Susteran Hati Kudus telah mempunyai puluhan anak didik dan pengurus aktif bersama Suster Stella di dalamnya. Saya dan Anton membuka diri untuk ikut membantu memperbaiki serta menambah sistem dan materi pengajaran di bidang bahasa inggris dan kesenian, tujuannya agar materi yang diajarkan bisa lebih efektif dan beragam, seperti yang diharapkan Suster Stella. Perihal bagaimana pelaksanaannya, akan didiskusikan dengan Suster Stella dan para pengurus. “Saat ini saya belum bisa berkomitmen untuk terlibat lebih jauh di kegiatan CAN, tetapi jika ada kesempatan untuk berkontribusi. Maka saya akan berusaha membantu semaksimal mungkin.” Kata Anton. Sebelum pulang, anak-anak berbaris untuk dibagikan snack biskuit dan susu. Tak lupa Suster Stella menunjuk salah satu anak untuk memimpin doa sehabis belajar. Saat itu ada anak yang menganut agama lain (Hindu) dan saya berkesempatan untuk mendampinginya berdoa, dengan tatacara doa yang biasa si anak lakukan, saya memandanginya penuh haru. Terasa sekali bahwa keberagaman bukan suatu penghalang untuk kita bisa berbagi.

Kendala yang dialami CAN sampai saat ini adalah masih minimnya jumlah kakak pengajar, sehingga aktivitas belajar terkadang hanya mengandalkan relawan yang datang. Karena beberapa pengurus ada yang bekerja di akhir pekan. Melalui tulisan ini, saya pun ingin mengajak teman-teman magisers lain, yang ingin membantu Suster Stella dan kawan-kawan pengurus yang ada di CAN. Bisa menghubungi Uji anggota Magis 2016 (HP. 081361587994). Nantinya kalian akan di-invite ke sebuah grup WhatsApp yang berisikan info-info tentang CAN-MAGIS.

Saya jadi teringat kutipan alkitab yang dipajang di ruangan depan yang berbunyi “Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Pada siang yang terik itu, setelah kelelahan meladeni keseruan anak-anak di CAN dan berbincang dengan Suster Stella, saya merasa Tuhan itu sebenarnya telah menciptakan kelegaan di hati saya ketika bisa ikut merasakan kegembiraan bersama anak-anak CAN. Ah, terkadang saya terlalu sibuk sampai tak peka mensyukuri berkat kecil yang sedang berlangsung. Bahagia itu memang (sejatinya) sederhana, hanya saja terkadang standar kebahagiaan kita yang terlalu tinggi.

(APP)


Agnes Padmi Pudyaningtyas

Pupud, pekerja kantoran yang berusaha mewaraskan diri dengan membiasakan untuk membaca buku dan menuliskan pemikirannya tentang apapun. Bergabung dengan Magis sejak 2014, karena ingin mencari kedalaman di tengah kedangkalan hidup. Hobi:volunteerism

Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *